Belakangan ini kerap diulas dan menjadi headline dimedia massa baik cetak maupun elektronik tentang konversi energi. Headline berita itu adalah konversi energi dari minyak tanah menjadi gas LPG 3kg. Ini dipicu karena beberapa rentetan kelangkaan minyak tanah di berbagai daerah baik di kota besar apalagi di desa. Harga minyak tanah menjadi melambung karena berbagai hal seperti masalah distribusi, penimbunan, panik dan sebab-sebab lainnya. Tentu dengan pengalihan penggunaan minyak tanah menjadi gas LPG diharapkan ketergantungan terhadap minyak tanah semakin berkurang.
Editorial ElectronicLab.com tidak bermaksud untuk mengulas kelangkaan ini tetapi lebih menyoroti tentang konversi energi itu sendiri. Menurut hemat kami, sebenarnya istilah konversi energi dalam hal ini juga tidak sepenuh tepat. Mestinya yang benar adalah konversi saja tanpa embel-embel energi, yang maksudnya adalah peralihan pemakaian bahan bakar.
Pengertian konversi energi adalah perubahan bentuk energi dari yang satu menjadi bentuk energi lain. Textbook buku fisika tentang hukum konservasi energi mengatakan bahwa energi tidak dapat diciptakan (dibuat) ataupun di musnahkan akan tetapi dapat berubah bentuk dari bentuk yang satu ke bentuk lainnya.
Ingat revolusi industri yang dimulai dari penemuan mesin uap oleh James Watt, ini adalah contoh konversi energi dari energi batubara menjadi energi gerak mesin uap. Pada kehidupan sehari-hari misalnya energi lisrtik diubah menjadi energi cahaya lampu atau panasnya heater, dinginnya AC (air conditioner) atau menjadi energi gerak motor listrik dan lain sebagainya. Pada masa sekarang memang peranan energi listrik ini cukup luas dan lebih mudah meng-konversi energi listrik ini menjadi bentuk energi lain. Energi listrik sendiri adalah produk konversi energi dari energi lain seperti energi kinetik air terjun, energi uap/panas bumi, energi minyak diesel, energi batubara dan lain sebagainya.
Tinggal sekarang adalah bagaimana kita bisa mendapatkan energi listrik yang murah, bersih, aman dan yang penting dapat terbarukan. Minyak, batubara termasuk energi yang tidak terbarukan karena sumber energi ini terbatas dan suatu saat akan habis. Energi matahari misalnya dikonversi dengan solar cell, disimpan kedalam batere penyimpan dan inverter DC/AC disebut energi terbarukan karena sumbernya melimpah dan selalu tersedia. Walaupun suatu saat akan redup juga dan saat itu dunia kiamat, tetapi ketika itu anda tidak perlu listrik lagi bukan ?.
Energi nuklir masih menjadi momok karena efek radiative dan resikonya masih ditakuti jika sampai terjadi sesuatu. Usaha-usaha untuk mendapatkan energi yang ramah lingkungan masihlah terus dilakukan, misalnya penelitian tentang pemanfaatan hidrogen atau dikenal dengan fuel cell yang sumbernya adalah air. Hidrogen di campur dengan Oksigen menghasilkan energi yang dapat menggerakkan motor listrik dan hasil buangannya adalah air. Masalahnya hidrogen tidak tersedia di alam bebas, untuk memisahkannya dari air diperlukan energi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar